Tugas Softskill
Ilmu Sosial Dasar
BAB XII
KESIMPULAN BAB 1 - 10
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar
Disusun oleh:
Shifa Awaliyah (18113444)
1KA07
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KESIMPULAN MASING-MASING BAB
BAB
I: Pengantar Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial
Dasar bukan suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi suatu
pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalah yang terwujud di kehidupan
bermasyarakat. Istilah pengetahuan mempunyai pengertian yang menunjukkan adanya
kelonggaran dalam batas dan kerangka berpikir dan penalaran, maka istilah ilmu
pengetahuan telah digunakan karena mencakup suatu pengertian berpikir dan
penalaran yang mempunyai suatu kerangka pendekatan mengenai masalah-masalah
yang menjadi sasaran perhatiannya.
Adapun yang
menjadi sasaran perhatian adalah:
- Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan.
- Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, karena banyaknya perbedaan menyebabkan adanya pertentangan maupun hubungan setia kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.
Dengan
begitu mata kuliah Ilmu sosial dasar adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi
dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan
sehingga kepekaan mahasiswa pa lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
BAB
II: Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Perkembangan
penduduk di dunia setiap tahun semakin bertambah, hal ini disebabkan karena
tingkat kelahiran (natalitas) yang tinggi serta karena adanya migrasi.
Pertumbuhan penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan,
dan sebagainya.
Tidak semua
Negara/wilayah memiliki taraf kehidupan yang baik dalam segala aspek seperti
dibidang ekonomi, sosial,budaya, dll namun masyarakat yang menempati wilayah
tersebut menginginkan kehidupan yang lebih baik oleh karena itu masyarakat
tersebut melakukan migrasi yaitu perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi
internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional) atau melakukan
urbanisasi (Perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan) maupun transmigrasi
(pemindahan dan perpindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah
lain dengan tujuan utama transmigrasi adalah menyebarkan penduduk dari daerah
yang padat ke daerah yang kurang padat).
Di era
globalisasi ini, kebudayaan dan Kepribadian di Indonesia sudah banyak di
pengaruhi oleh kebudayaan barat contohnya di jaman sekarang makanan fast food
mudah ditemui, dari bidang fashion model-model baju di Indonesia juga banyak
yang dipengaruhi oleh kebudayaan barat, berkembangnya agama Kristen, Budha, dll
itu semua merupakan dampak globalisasi. Namun, kita sebagai orang Indonesia
tidak boleh melupakan kebudayaan asli Indonesia dan kita juga harus pandai
memilah mana yang baik dan buruk dalam menerima pengaruh dari budaya asing yang
masuk ke Indonesia
BAB
III: Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Individu
berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil
dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis
berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Keluarga
adalah unit / satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan
perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Berikut ini adalah beberapa
fungsi keluarga:
Seorang
individu akan memiliki kepribadian yang baik apabila keluarga dari individu
mendidik dan memberi pengaruh yang yang baik juga terhadap individu tersebut.
Dengan kepribadian yang baik yang dimiliki oleh individu tersebut maka individu
tersebut akan lebih mudah melakukan interaksi dengan masyarakat yang ada
disekitarnya dan menjadi seorang yang aktif dalam bermasyarakat. Karena guru
yang membentuk kepribadian seorang inidividu adalah dari keluarga kemudian
masyarakat.
BAB
IV: Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda adalah
generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral
yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan
generasi tua. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap
hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh
yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses
demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi.
Proses
sosialisasi itu berlangsung sejak seorang individu (anak) lahir di dunia dan
terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi. Proses sosialisasi akan
berlangsung saat pemuda beranjak dewasa dan proses sosialisasi dapat memberikan
dampak positif dan dampak negative bagi pemuda. Apabila proses sosialisasi
sesuai dengan norma-norma akan membentuk kepribadian suatu individu yang baik
dan kelak bisa menjadi generasi penerus bangsa.
BAB 5. Warga Negara dan Negara
Warga negara
adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan hukum dan
peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik warga
asli negara tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut memiliki
ketentuan kepada siapa yang akan menjadi warga negaranya. Sedangkan Negara
adalah suatu wilayah dimana didalamnya terdapat kumpulan masyarakat yang
memiliki kekuasaan politik, ekonomi, militer, dan budaya. Sebuah Negara
biasanya dipimpin oleh yang namanya pemerintah. Pemerintah merupakan penguasa
tertinggi dalam suatu wilayah yang disebut negara.
BAB
VI: Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat
Pelapisan
sosial di Indonesia terjadinya dengan sendirinya yaitu proses yang berjalan
sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang
menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang
disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk
lapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan
kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
Pelapisan
sosial ditandai oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
- Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
- Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
- Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
- Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
- Adanya pembedaan standar ekonomi dan didalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum
Sedangkan
Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan
masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat
mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap
pemerintah negara. Dan kesamaan juga diatur didalam UUD 1945.
BAB
VII: Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat
kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang
mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan mudah untuk mendapatkan
suatu hal yang dicita-citakan . Karena masyarakat kota memiliki tingkat
kegengsian yang sangat tinggi sehingga sulit untuk menemukan rasa solidaritas
yang tinggi maka dari itu masyarakat kota lebih cenderung individualis, serta
tingkat pemikiran, pergaulan dan pekerjaan yang hampir dapat dipastikan berbeda
dengan masyarakat di desa .
Masyarakat
desa adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang memiliki
keadaan yang sangat berbeda dengan masyarakat kota. Karena desa adalah
kebalikan dari kota, tingkat solidaritas yang masih sangat tinggi , serta
tingkat kegengsian yang sedikit , serta tingkat kekeluargaan yang masih ada,
pergaulan, pemikiran, serta pekerjaan yang berbeda dengan kota.
Masyarakat
kota terkadang memikirkan kegengsian yang sangat tinggi, karena mereka ingin
memiliki sesuatu tanpa melihat apa yang sesuai ia miliki, sedang untuk masalah
solidaritas, kota terkadang memikirkan individu mereka saja. Pemikiran yang
berbeda dengan desa, pergaulan dikota yang sangat rawan bisa dikatakan sangat
bebas, dan banyak ditemukan di banyak daerah,
Pekerjaan di
kota pun bisa dikatakan sangat mudah ditemukan apabila kita mempunyai kemampuan
yang diinginkan dunia usaha, karena berbagai macam pekerjaan terdapat di kota,
rasa nyaman, tentram, dan damaipun sulit untuk ditemukan karena di kota
cenderung bising karena kendaraan atau suara pabrik-pabrik besar, tempat yang
hijau dan sejukpun sulit ditemukan, karena di kota sudah jarang sekali adanya
pohon sebagai penghasil oxygen.
Masyarakat
desa tidak memikirkan kegensian tetapi justru memiliki tingkat rasa
kekeluargaan yang tinggi, dalam model pemikiranpun tidak semodern masyarakat
kota, karena dibatasi dengan pekerjaan yang menjadi faktor utama dalam
mencukupi kebutuhan hidup, karena desa bisa dikatakan hanya berisi dari
kegiatan pertanian yang manjadi pekerjaan dan sumber utama untuk memenuhi
kelangsungan hidup mereka, dalam hal kenyamanan hidup, desa memiliki nilai yang
sangat baik, karena desa memiliki nilai dari sektor daerah, tidak dapat
dipungkiri lagi daerah desa sangat nyaman dan tentram, damai, sejahtera, serta
daerahnya pun dihiasi oleh pemandangan yang masih indah dan asri.
BAB
VIII: Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Kepentingan
merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya, sama halnya dengan
konflik. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu
dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan
lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi
sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnya masyarakat itu sendiri.
Banyak
rakyat dan pemimpin negara yang mempunyai argumen masing-masing untu
kepentingannya. Namun Kadang juga secara terioristis, perbedaan kepentingan
dapat menimbulkan masalah yang besar bagi orang yang melakukanya. Dipandang
sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada
tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi.
Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya
dengan stres.
Prasangka
(prejudice) diaratikan suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa
sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu.
Diskriminasi
merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana
layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam
masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk
membeda-bedakan yang lain.
Ethosentrisme
yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma
kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan
diepergunakan sebagai tolok ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain. Etnosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk
menginterpretasikan atau menilai kelompok lain dengan tolok ukur kebudayaannya
sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung,
tidak luwes.
BAB
IX: Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu
Pengetahuan, yaitu: sesuatu yang secara teratur diperoleh dengan pangkal
tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif serta memiliki arti atau makna tersendiri bagi penerimanya.
Teknologi,
yaitu: sesuatu yang berhubungan dengan proses produksi, menyangkut cara
bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan keterampilan
dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi.
Nilai adalah
sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan
manusia.
BAB
X: Agama dan Masyarakat
Agama
merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk
mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu
agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi
kehidupannya sehari-hari.
Berikut
beberapa alasan pentingnya agama, antara lain adalah :
- Karena agama merupakan sumber moral.
- Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
- Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
- Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Fungsi agama
dalam kehidupan manusia : Membimbing manusia kejalan yang baik dan
menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
Pelembagaan
agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi
struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan
di dalam kehidupan sehari-hari