Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

BAB VI - PRINSIP-PRINSIP MORAL MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT

Tugas Softskill

Ilmu Budaya Dasar

 

BAB VI

PRINSIP-PRINSIP MORAL
MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT

 

 

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar

Disusun oleh:

Shifa Awaliyah (18113444)

1KA07

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

JURUSAN SISTEM  INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

 

 


PRINSIP-PRINSIP MORAL
MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT



BAB I
PENDAHULUAN


1.1Latar Belakang



Marilah kita melihat sebentar kembali jalan yang sudah kita lalui sampai disini. Kita bertolak dari kenyataan bahwa kita bebas. Kebebasan yang diberikan masyarakat kepada kita, kebebasan sosial, hanya merupakan ruang bagi kebebasan untuk menentukan diri kita sendiri, kebebasan eksistensial. Berhadapan dengan berbagai fihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus mempergunakan kebebasan kita ini, kita dalam suara hati menyadari bahwa akhirnya kita sendirilah yang harus mengambil keputusan tentang apa yang harus kita lakukan. Kita sendirilah yang harus bertanggung jawab atas tindakan kita. Tidak ada orang yang dapat menghapus kenyataan ini. Dalam etika normatif kita melihat prinsip-prinsip dasar obyektif terhadapnya kita harus mempertanggung jawabkan kebebasan kita.

Kepribadian adalah bagian dari jiwa yang membangun keberadaaan manusia menjadi satu kesatuan, tidak terpecah-pecah dalam fungsi-fungsi. Memahami kepribadian berarti memahami aku, diri, self atau memahami manusia seutuhnya. Hal terpenting yang harus diketahui berkaitan dengan pemahaman kepribadian adalah bahwa pemahaman itu sangat dipengaruhi paradigma yang dipakai sebagai acuan untuk mengembangkan teori itu sendiri. Para ahli kepribadian ternyata meyakini paradigma yang berbeda-beda, yang mempengaruhi secara sistematik seluruh pola pemikirannya tentang kepribadian manusia. Paradigma itu pada sebagian ahli kepribadian dikemukakan dengan tegas, pada sebagian yang lain paradigmanya tersamar dan dikenali melalui metode analisisnya.



1.2    Rumusan Masalah


1.      Apa saja sikap yang perlu kita kembangkan agar mendapatkan kekuatan moral?
2.      Bagaimana kemandirian dan keberanian moral ?
3.      Apakah lingkungan berpengaruh terhadap kepribadian?





1.3     Tujuan Penulisan

1.      Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai prinsip moral membentuk kepribadian yang kuat
2.      Menyadarkan kepada pembaca pentingnya moral mempengaruhi kepribadian.
3.      Mumbuhkan rasa cinta kepada terhadap diri sendiri.
4.      Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Prinsip-Prinsip Yang Bisa Diandalkan

·         Cinta kasih

            Kasih itu bukanlah nafsu seksual. Itu juga bukan sekadar perasaan. Itu adalah sifat yang didasarkan atas prinsip. Jika kita punya sifat kasih, kita akan bersedia menolong orang yang sedang kesulitan, sekalipun kita tidak kenal orang itu. Kita juga akan melakukannya dengan ikhlas.

·         Kebaikan hati dan sifat suka memberi


Andaikan kebahagiaan yang bertahan lama bisa dibeli di toko,” kata sebuah artikel dari Greater Good Science Center di University of California, Berkeley, Amerika Serikat. ”Sebenarnya bisa, asalkan barang yang kita beli adalah untuk orang lain.” Maksudnya, kita akan lebih bahagia jika kita suka memberi.

·         Kejujuran

Dalam suatu lingkup masyarakat yang beradab, prinsip kejujuran harus ada. Jika tidak, mereka akan terus hidup dalam kekhawatiran, kecurigaan, dan kebobrokan sosial.





2.2       Kemandirian dan Keberanian Moral
Kemandirian moral berarti bahwa kita tak pernah ikut-ikutan saja dengan berbagai pandangan moral dalm lingkungan kita, melainkan selalu membentuk penilaian dan pendirian sendiri dan bertindak sesuai dengannya.
Kemandirian moral adalah kekuatan batin untuk mengambil sikap moral sendiri dan untuk bertindak sesuai dengannya. Mandiri secara moral berarti bahwa kita tidak dapat “di beli” oleh mayoritas, bahwa kita tidak akan pernah rukun hanya demi kebersamaan kalau kerukunan itu melanggar keadilan.
Sikap mandiri pada hakekatnya merupakan kemampuan untuk selalu membentuk penilaian terhadap suatu masalah moral. Kemandirian merupakan keutamaan intelektual dan koqnitif. Sebagai ketekatan dalam bertindak sikap mandiri di sebut keberanian moral.
Keberanian moral menunjukkan diri dalam tekat untuk tetap mempertahankan sikap yang telah diyakini sebagai kewajiban, walaupun tidak disetujui atau secara aktif dilawan oleh lingkungan.
Orang yang berani secara moral akan membuat pengalaman yang menarik. Setiap kali ia berani mempertahankan sikap yang diyakini, ia merasa lebih kuat dan berani dalam hatinya, dalam arti bahwa ia semakin dapat mengatasi perasaan takut dan malu yang sering mencekam dia. Ia merasa lebih mandiri. Ia memberikan semangat dan kekuatan berpijak bagi mereka yang lemah, yang menderita akibat kezaliman pihak-pihak yang kuat dan berkuasa.

2.3      PERAN LINGKUNGAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
Meskipun genetik memepengaruhi kepribadian seseorang, namun lingkungan paling banyak mempengaruhi kepribadian seseorang. Dan keluargalah lingkungan pertama yang mempengaruhi kepribadian anak, anak akan menyimak apa yang terjadi di lingkungan anak, antara lain cara bicara, cara marah, cara bertengkar, de el el. Tanpa disadari perilaku orang tua akan direkam oleh anak dengan sangat baik, sehingga semua perilaku baik yang disadari atau tidak, akan menjadi didikan orang tua terhadap anak.
Orang tualah yang harus membuat anak menjadi sholeh, alim, cerdas, berkarakter, berbudaya, memiliki sopan, rasa kasih, dermawan, dan perilaku lain yang sudah dinilai baik oleh agama dan budaya. Jika anak sudah memiliki karakter yang kuat, sekuat apapun pengaruh negatif dari luar rumah dapat diatasi oleh anak, walaupun terjadi kebimbangan atau benturan moral, anak tersebut akan berkomunikasi dengan baik oleh keluarganya karena keluarga yang berkarakter, salah satu cirinya memiliki komunikasi yang baik.
Media hiburan yang ditonton oleh si buah hati juga harus diseleksi sepaya tidak memberikan dampak negatif terhadap perkembangan moral anak. Dengan demikian jika ada siswa bermasalah, tidak lain dan tidak bukan, sumber masalahnya ada di rumah, sehingga menyelesaikan masalah tidak cukup di sekolah saja tanpa melibatkan orang tua. Untuk itu orang tua juga harus dituntut untuk tahu banyak dan terlibat banyak dalam mendidik anak.
Orang tua juga harus mengawasi pergaulan anak dalam lingkungan bermain, dan wajib memberikan bimbingan jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku. Selain itu sekolah juga sangat penting artinya dalam pengembangan kepribadian siswa.  kalau gitu pernah tidak dengar istilah ini” guru kencing berdiri, murid kencing berlompat tinggi”. Pasti pernah dengar. Untuk perilaku negatif sebenarnya tidak diajarkan di sekolah, dan pasti hal ini didapat dari luar sekolah, yaitu dari lingkungan bermain dan lingkungan keluarga. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga, ketidakharmonisan rumah tangga, pergaulan bebas, salah memilih teman, atau salah memilih media hiburan seperti internet, akan membentuk  prilaku atau pribadi yang negatif.



BAB III
PENUTUP

 3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa prinsip moral merupakan komponen penting didalam sebuah kehidupan khususnya dalam kehidupan masyarakat dan setiap individu diwajibkan mempunyai moral yang yang baik karena sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian yang kuat dalam menjalani senuah tantangan hidup yang berliku-liku.




3.2 Referensi






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS