TEORI ORGANISASI UMUM 1
BAB VI
Proses Organisasi
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teori
Organisasi Umum 1
Disusun
oleh:
Shifa
Awaliyah (18113444)
2KA17
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB
VI
Proses Organisasi
Dalam suatu organisasi tentunya dibutuhkan berbagai proses untuk
mencapai tujuan dari organisasi itu sendiri, kali ini saya akan membahas proses
organisasi dengan cara mempengaruhi dan proses pengambilan keputusan.
1. Proses Mempengaruhi
Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk
proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam
mencapai tujuan organisasi baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab
masing-masing. Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya
akan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah
kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu
a.
Orang yang mempengaruhi
b.
Metode yang mempengaruhi
c. Orang yang dipegaruhi
Memang dalam organisasi tugas pemimpin adalah
mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut agar bertindak baik untuk
mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi
juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling
mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
- Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
- Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
- Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Pengaruh
dapat terjadi antar perorangan artinya seseorang mempengaruhi seseorang yang
lainnya, kelompok dengan seseorang dan seseorang dengan kelompok.
Hubungan
antara kekuasaan dan pengaruh diantaranya dikemukakan oleh Analisis
French-Raven intinya adalah sebagai berikut:
Mereka
mendifiniskan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan
pada perubahan psikologis. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh
seseorang dalam organisasi (masyarakat) terhadap orang lain. Konsep penting
atas gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten (terpendam)
sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan (yang direalisasikan).
2.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan
diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan
maupun pemecahan masalah.
Menurut Simon (1960) ada
beberapa tahap pengambilan keputusan, disebutkan olehnya proses pengambilan
keputusan ada 4 tahapan yakni :
1. Intelligence : pengumpulan informasi untuk
mengindetifikasikan permasalahan
2. Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk
alternative pemecahan masalah
3. Choice : tahap memilih dari solusi dari
alternative-alternativeyang disediakan
4. Implementation : tahap melaksanakan keputusan dan
melaporkan hasilnya
Dari 4 tahapan ini kita jadi mengetahui bahwa
dalam mengambil keputusan paling tidak ada 4 tahapan yang harus kita lakukan
sebelum pengambilan keputusan dilakukan. Pengambilan keputusan ini sangatlah
penting dalam suatu manajemen, ini dikarenakan manajemen yang baiklah yang mampu
bertanggung jawab atas setiap keputusan-keputusan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan atau organisasi, agar perusahaan atau organisasi tersebut mampu
menjalankan proses dan fungsinya sesuai dengan tujuan awal perusahaan itu
didirikan.
Langkah-langkah
dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut
Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri
atas tiga langkah utama, yaitu:
- Kegiatan Intelijen
Menyangkut
pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
- Kegiatan Desain
Tahap
ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan
yang mungkin dilakukan.
- Kegiatan Pemilihan
Pemilihan
serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sedangkan
menurut Scott dan Mitchell, Proses pengambilan keputusan meliputi:
- Proses pencarian/penemuan tujuan
- Formulasi tujuan
- Pemilihan Alternatif
- Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan
konperhensif lainnya adalah dengan menggunakan analisis system, Menurut ELBING
ada lima langkah dalam proses pengambilan keputusan:
- Identifikasi dan Diagnosa masalah
- Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
- Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
- Pemilihan Alternatif terbaik
- Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
2.
Model-model Pengambilan keputusan:
- Model Perilaku Pengambilan keputusan
- Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
- Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
- Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
- Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
- Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
- Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
2.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher
mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
- Model Preskriptif
Pemberian
resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil
keputusan
- Model Deskriptif
Model
ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu
Model
preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Disamping
model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiral
dimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi
setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi”
dan seterusnya.
- Teknik-teknik Pengambilan Keputusan:
- Teknik Kreatif
- Brainstorming
Berusaha
untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok dengan memberikan
kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
1.
Synectics
Didasarkan
pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan, dimaksudkan
untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan kelompok
2.
Teknik Partisipatif
Individu
individu atau kelompok dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
3.
Teknik Modern
- Teknik Delphi
- Teknik Kelompok Nominal
3.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam
pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan
dibagi dalam 3 tipe :
- Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
- Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
- Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
REFERENSI
Handoko, Hani T,
Dr.MBA dan Reksohadiprodjo Sukanto, Dr. M.Com.1996. Organisasi Perusahaan. Edisi kedua Yogyakarta : BPFE
Amrine, Harold (1986). Manajemen dan Organisasi Produksi .
Jakarta: Penerbit Erlangga.