PERAN IT DALAM MENGHADAPI MDGS 2025
A.
Pengertian MDGs
Masalah
yang timbul dalam masyarakat seperti kemiskinan, kesehatan, pendidikan,
lingkungan,
bencana alam dan bahkan kelaparan menjadi sulitditanggulangi
oleh pemerintahan yang tidak efisien. Secara global bahkan duniasudah menyadari
bahwa tanpa bekerja sama antar negara mustahil
pembanguan berkeadilan terutama bagi negara negara
dunia ketiga akan tercapai. Untuk itulah 189 negara anggota PBB
pada tahun 2000 mendeklarasikan Millenium Development Goals (MDGs).
Millennium Development Goals (MDGs) merupakan buah pikiran
seluruhnegara di dunia yang saling berkomitmen untuk bahu-membahu
menyelesaikan permasalahan sosial dunia.
Terutama masalah kemiskinan sebagaimana tercantumdalam
tujuan pertama dari delapan tujuan MDGs.MDGs ini adalah program efektif yang
sarat akan kesempatan dan target yang jelas.
MDGs telah memberikan arah tujuan yang lebih konkret dan jelas kepadanegara
seluruh dunia dalam melaksanakan program nasionalnya. Di mana MDGsdengan sangat
terukur menyebutkan target untuk menurunkan angka kemiskinanhingga tahun 2015.
Bahkan MDGs pun memakai standar indikator untuk mengukur kategori miskin
secara jelas.
Berikut
adalah target dan tujuan MDGs :
Target 1:
Menurunkan proporsi penduduk yang tingkat pendapatannyadi bawah US$1 per hari
menjadi setengahnya dalam kurun waktu1990-2015
Target 2:
Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparanmenjadi setengahnya dalam
kurun waktu 1990-2015
Target 2:
Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparanmenjadi setengahnya dalam
kurun waktu 1990-2015
Target 3:
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
Target 4:
Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikandasar dan menengah pada
tahun 2005 dan di semua jenjang pendidikantidak lebih dari tahun 2015.4.Tujuan
4: Mengurangi Angka Kematian Anak
Target 5:
Menurunkan angka kematian balita sebesar dua-per tiganyadalam kurun waktu
1990-2015.
Target 6:
Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga-perempatnyadalam kurun waktu
1990-2015.
Target 7:
Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulaimenurunnya jumlah kasus baru
pada tahun 2015.
Target 8:
Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya jumlah kasus malaria
dan penyakit lainnya pada tahun 2015.
Target 9:
Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutandengan kebijakan dan program
nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang.
Target
10: Menurunkan proporsi penduduk tanpa akses terhadapsumber air minum yang aman
dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasidasar sebesar separuhnya pada tahun
2015.
Target
11: Mencapai perbaikan yang berarti dalam kehidupan penduduk miskin di
pemukiman kumuh pada tahun 2020.8.
Target
12: Mengembangkan sistem keuangan dan perdagangan yangterbuka, berbasis
peraturan, dapat diprediksi, dan tidak diskriminatif.
Target 13:
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari negara-negarakurang berkembang (NKB).
Target
14: Memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari negara-negaratanpa perairan dan
negara-negara kepulauan.
(melalui Programme of Action for the Sustainable Development
of Small Island Developing States dan hasil dari Special
Session of the General Assembly ke 22)
Target
15: Menangani hutang negara berkembang melalui upayanasional maupun
internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka
panjang.
Target
16: Bekerjasama dengan negara lain untuk mengembangkandan menerapkan strategi
untuk menciptakan lapangan kerja yang baik dan produktif bagi usia muda.
Target
17: Bekerjasama dengan perusahaan farmasi, menyediakanakses terhadap obat-obat
utama yang terjangkau bagi negara-negara berkembang.
Target
18: Bekerjasama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama
teknologi informasi dan komunikasi.
Target
15: Menangani hutang negara berkembang melalui upaya nasional maupun
internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka
panjang.
Target
16: Bekerjasama dengan negara lain untuk mengembangkandan menerapkan strategi
untuk menciptakan lapangan kerja yang baik dan produktif bagi usia muda.
Target
17: Bekerjasama dengan perusahaan farmasi, menyediakanakses terhadap obat-obat
utama yang terjangkau bagi negara-negara berkembang.
Target
18: Bekerjasama dengan swasta dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama
teknologi informasi dan komunikasi.
B.
Efektivitas MDGs dalam Pengentasan Kemiskinan
Dalam
rangka mencapai MDGs, PBB melalui United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) membentuk UN-Asian
and Pacific Training Centre for ICT for
Development (UN-APCICT).
The
United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication
Technology for Development (UN-APCICT) adalah bagian dari the United
Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP).
UN-APCICT UN-APCICT
berlokasi di Incheon, Republik Korea, bertujuan untuk memperkuat upaya negara-negara
anggotanya untuk menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)dalam
pengembangan sosio-ekonomi melalui peningkatan kapasitas individu
daninstitusi.
UN-APCICT
berfokus pada tiga pilar, yaitu:
1.Pelatihan
Untuk
meningkatkan pengetahuan TIK dan keahlian dari penyusunkebijakan dan
profesional TIK, dan memperkuat kapasitas instruktur TIK daninstitusi pelatihan
TIK;
2.Penelitian
Untuk
melakukan studi analisis terkait dengan pengembangansumber daya manusia TIK;
dan
3.Advisory
Untuk
memberikan layanan pemberian pertimbangan terkait program-program
pengembangan sumber daya manusia untuk anggotaESCAP.Pada
bulan September 2005 lalu para pemimpin negara berkumpul di
markas besar PBB untuk menghadiri Sidang Umum Ke-60 PBB yang salah satu acaranyaadalah
mengevaluasi progres pelaksanaan lima tahun MDGs. Hasil evaluasi menyimpulkan
bahwa sebagian pakar yakin, tetapi banyak juga yang ragu akanefektivitas MDGs
dan bahwa MDGs akan berhasil pada waktunya. Sejumlah faktamenguatkan keraguan
itu. Banyak fakta yang menyatakan, walaupun terdapatsejumlah kemajuan yang
substansial yang terkait dengan pencapaian target MDGssecara global, ada banyak
negara yang justru mengalami keadaan yang lebih buruk daripada waktu
sebelum target MDGs disepakati.
Komitmen
Indonesia untuk mencapai MDGs adalah mencerminkan komitmen Indonesia untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan memberikan kontribusi kepada
peningkatan kesejahteraan masyarakat dunia. Karena itu, MDGs merupakan acuan
penting dalam penyusunan Dokumen Perencanan Pembangunan Nasional. Pemerintah
Indonesia telah mengarusutamakan MDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN 2005 – 2025), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN 2005 – 2009 dan 2010 – 2014), Rencana Pembangunan Tahunan Nasional
(RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(APBN).
C. Prioritas Pembangunan Nasional
Berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, dengan memperhatikan tantangan
yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang, dan dengan memperhitungkan modal dasar
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, maka Visi Pembangunan Nasional tahun 2005
– 2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.
Untuk mencapai visi tersebut dilaksanakan melalui delapan Misi Pembangunan
Nasional sebagai berikut :
Mewujudkan
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila.
Mewujudkan
bangsa yang berdaya – saing.
Mewujudkan
masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
Mewujudkan
Indonesia aman, damai, dan bersatu.
Mewujudkan
pemerataan pembangunan dan berkeadilan.
Mewujudkan
Indonesia asri dan lestari.
Mewujudkan
Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional dan,
Mewujudkan
Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
Strategi
untuk melaksanakan visi dan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam
periode lima tahunan yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) .
Tahapan Pembangunan
5 Tahunan tersebut secara ringkas adalah sebagai berikut :
RJPM ke –
1 (2005 – 2009) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di
segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai,
yang adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat.
RJPM ke –
2 (2010 – 2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di
segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing
perekonomian.
RPJM ke –
3 (2015 – 2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh
di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan iptek yang terus meningkat.
RPJM ke –
4 (2020 – 2025) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas
dan berdaya asing.
Dengan
memperhatikan tahapan pembangunan periode lima tahunan tersebut diatas, pada saat
ini pembangunan nasional telah sampai pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM ke – 2) tahun 2010 – 2014. Visi Pembangunan Nasional tahun 2010 – 2014
adalah sebagai berikut : Terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan
berkeadilan. Visi ini dijabarkan melalui tiga Misi Pembangunan Nasional yaitu :
(1) Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera, (2) memperkuat
pilar – pilar demokrasi, (3) memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
Visi dan Misi Pembangunan Nasional 2010 – 2014 dirumuskan dan dijabarkan lebih
operasional ke dalam sejumlah program prioritas nasional sebagai berikut : (1)
reformasi birokrasi dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4)
penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim
investasi dan usaha; (8) energi; (9) lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah
tertinggal, terdepan, terluar dan pascakonflik; (11) kebuadayaan, kreativits,
dan inovasi teknologi. Disamping sebelas prioritas nasional tersebut di atas,
upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembanguna Nasional juga melalui
pencapaian prioritas nasional lainnya di bidang politik, hukum, dan keamanan,
dibidang perekonomian, dan bidang kesejahteraan rakyat.
D. Pembangunan Indonesia Pascakrisis Global dan Capaian Target MDGs
Dalam lima tahun terakhir, di tengah kondisi negara yang belum sepenuhnya pulih
dari krisis ekonomi tahun 1997 / 1998, Indonesia menghadapi tantangan global
yang tidak ringan. Beberapa diantaranya yang terpenting adalah gejolak harga
minyak, harga pangan, perubahan iklim global serta (kembali) terjadinya krisis
keuangan global 2007 / 2008. Krisis ekonomi global telah berpengaruh pula
terhadap kinerja perekonomian dalam negeri. Tingkat pertumbuhan menurun menjadi
sekitar 4 – 5 %, dibandingkan dengan pertumbuhan sebelum krisis yang sebesar 5
– 6 %. Kenaikan harga pangan yang menjadi pengeluaran rumah tangga terbesar di
kelompok masyarakat menengah bawah dan miskin semakin menimbulkan beban.
Perubahan iklim yang ekstrem telah meningkatkan curah hujan tinggi, berdampak
pada kegagalan pertanian dan kerusakan aset masyarakat. Dalam lingkungan global
yang kurang menguntungkan tersebut Indonesia secara bertahap terus menata dan
membangun di segala bidang.
Berbagai krisis dan tantangan global tersebut, memberikan pelajaran bahwa
globalisasi yang memiliki dua sisi berbeda berupa peluang dan tantangan, harus
dihadapi oleh sebuah bangsa dalam kesiapan penuh di segala bidang.
Pertumbuhan ekonomi yang positif serta penguatan institusi demokrasi selama
sepuluh tahun terakhir, pada gilirannya memperkut posisi bangsa untuk
mempercepat pencapaian MDGs. Saat ini Indonesia adalah bangsa demokratis
berpenduduk ketiga terbesar di dunia. Indonesia telah mampu memperbaiki status
ekonominya menjadi negara berpendapatan menengah. Bangsa Indonesia juga telah
bekerja secara konsisten selama dekade terakhir untuk mencapai target – target
MDGs. Meskipun masih banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, pemerintah tetap bertekad untuk memenuhi
komitmen pencapaian target dan sasaran MDGs tepat waktu.
Alokasi dana dalam anggaran nasional dan daerah sebagai upaya mendukung
pencapaian tujuan pembangunan millennium di Indonesia telah meningkat dari
tahun ke tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pencapaian tujuan –
tujuan nasional tersebut. Menetapkan sasaran terukur yang berkaitan dengan MDGs
yang dapat dimonitor dan dievaluasi kemajuannya telah terbukti efektif dalam
meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya. Pada gilirannya, evaluasi kemajuan
kinerja pencapaian MDGs tersebut berguna dalam menyesuaikan perencanaan agar
lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok rentan.
Dengan memperhatikan kecenderungan dan capaian target – target MDGs, pencapaian
MDGs sampai saat ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pencapaian
MDGs, meliputi : (a) target yang telah dicapai; (b) target yang telah
menunjukkan kemajuan signifikan; (c) target yang masih memerlukan upaya keras
untuk pencapaiannya.
Target MDGs yang telah dicapai, mencakup :
MDG 1 –
Tingkat kemiskinan ekstrem, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan
pendapatan per kapita kurang dari USD 1 per hari, telah menurun dari 20,6
persen pada tahun 1990 menjadi 5,9 persen pada tahun 2008.
MDG 3 –
target untuk kesetaraan gender dalam semua jenis dan pendidikan diperkirakan
akan tercapai. Rasio APM perempuan terhadap laki – laki di SD/MI/Paket A dan
SMP/MTs/Paket B berturut – turut sebesar 99,73 persen dari 101,99 persen pada
tahun 2009, dan rasio melek huruf terhadap laki – laki pada kelompok usia 15 –
24 tahun telah mencapai 99,85 persen.
MDG 6 –
Terjadi peningkatan penemuan kasus tuberkolosis dari 20,0 persen pada tahun
2000 menjadi 73,1 persen pada tahun 2009, dari target 70,0 persen dan penurunan
prevalensi tuberkolosis dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per 100.000
penduduk pada tahun 2009.
Target
MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan mencakup :
MDG 1 –
Prevalensi balita kekurangan gizi telah berkurang hampir setengahnya, dari 31
persen pada tahun 1989 menjadi 18,4 persen pada tahun 2007. Target 2015 sebesar
15,5 persen diperkirakan akan tercapai.
MDG 2 –
Angka partisipasi murni untuk pendidikan dasar mendekati 100 persen dan tingkat
melek huruf penduduk melebihi 99,47 persen pada 2009.
MDG 3 –
Rasio APM perempuan terhadap laki – laki di SM/MA/Paket C dan pendidikan tinggi
pada tahun 2009 adalah 96,16 dan 102,95. Dengan demikian maka target 2015
sebesar 100 diperkirakan akan tercapai.
MDG 4 –
Angka kematian balita telah menurun dari 97 per 1.000 kelahiran pada tahun 1991
menjadi 44 per 1.000 kelahiran pada tahun 2007 dan diperkirakan target 32 per
1.000 kelahiran pada tahun 2015 dapat tercapai.
MDG 8 –
Indonesia telah berhasil mengembangkan perdagangan serta sistem keuangan yang
terbuka, berdasarkan aturan, bisa diprediksi dan non – diskriminatif – terbukti
dengan adanya kecenderungan positif dalam indikator yang berhubungan dengan
perdagangan dan sistem perbankan nasional. Pada saat yang sama, kemajuan
signifikan telah dicapai dalam mengurangi rasio pinjaman luar negeri terhadap
PDB dari 24,6 persen pada 1996 menjadi 10,9 persen pada 2009. Debt Service
Ratio juga telah dikurangi dari 51 persen pada tahun 1996 menjadi 22 persen
pada tahun 2009.
Target MGDs yang telah menunjukkan kecenderungan pencapaian yang baik namun
masih memerlukan kerja keras untuk pencapaian target pada tahun 2015, mencakup
:
MDG 1 –
indonesia telah menaikkan ukuran untuk target pengurangan kemiskinan dan akan
memberikan perhatian khusus untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang diukur
terhadap garis kemiskinan nasional dari 13,33 persen (2010) menjadi 8 – 10
persen pada tahun 2014.
MDG 5 –
Angka kematian ibu menurun dari 390 pada tahun 1991 menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2007. Diperlukan upaya keras untuk mencapai target
pada tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.
MDG 6 –
Jumlah penderita HIV/AIDS meningkat, khususnya di antara kelompok resiko tinggi
pengguna narkoba suntik dan pekerja seks. Tingkat kenaikan juga sangat tinggi
di beberapa daerah di mana kesadaran tentang penyakit ini rendah.
MDG 7 –
Indonesia memiliki tingkat emisi gas rumah kaca yang tinggi, namun tetap
berkomitmen untuk meningkatkan tutupan hutan, menghilangkan pembalakan liar dan
mengimplementasikan kerangka kerja kebijakan untuk mengurangi emisi karbon
dioksida paling sedikit 26 persen selama 20 tahun ke depan. Saat ini hanya
47,73 persen rumah tangga yang memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum
layak dan 51,19 prsen yang memiliki akses sanitasi yang layak. Diperlukan
perhatian khusus, untuk mencapai target MDG tahun 2015.
Keberhasilan pembangunan Indonesia, telah menuai berbagai prestasi dan
penghargaan dalam skala global. Kemajuan pembangunan ekonomi dalam lima tahun
terakhir, talah mengurangi ketertinggalan Indonesia dari negara – negara maju.
Negara – negara maju yang tergabung dalam OECD (Organization of Economic and
Cooperation Development) mengakui dan mengapresiasi kemajuan pembangunan
Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia bersama Cina, India, Brazil, dan Afrika
Selatan diundang untuk masuk dalam kelompok ‘enhanced engagement countries’
atau negara yang makin ditingkatkan keterlibatannya dengan negara – negara
maju. Indonesia juga sejak tahun 2008 tergabung dalam kelompok Group – 20 atau
G – 20, yaitu dua puluh negara yang menguasai 85 persen Pedapatan Domestik
Bruto (PDB) dunia, yang memiliki peranan sangat penting dan menentukan dalam
membentuk kebijakan ekonomi global.
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI
Tidak
dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi
teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi seakan-akan tidak
dapat dipisahkan, sehingga lahirlah istilah TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) yang sangat populer sekarang ini. Perpaduan keduanya semakin
berkembang cepat dengan adanya media Internet. Teknologi internet telah merubah
cara orang berkomunikasi.
Email,
merupakan kunci utama perubahan cara berkomunikasi. Dengan hanya mempunyai satu
alamat email, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi yang ada di
Internet. Beberapa model komunikasi itu, diantaranya :
- Forum
- Milis/Group
- Situs jejaring sosial
- Blog
- Situs sharing file
- E-learning menggunakan
teleconference
Peningkatan
kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang
dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi
informasi dan komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak
langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitas.
Beberapa
penerapan dari teknologi informasi dan komunikasi antara lain dalam perusahaan,
dunia bisnis, sector perbankan, pendidikan, dan kesehatan.
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Penerapan
teknologi informasi dan komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan
efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan teknologi
informasi dan komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya
penerapan Enterprise Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup system manajemen dalam perusahaan, cara lama
kebanyakan.
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis
Dalam
dunia bisnis teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan
secara ektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan
menggunakan jaringan komunikasi internet.
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan
Dalam
dunia perbankan teknologi informasi dan komunikasi adalah diterapkannya
transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan internet Banking.
Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking antara lain
transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan
informasi rekening.
Penerapan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan.
Teknologi
pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman. Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi
audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat
komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang
atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses
belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan.
System
berbasis kartu cerdas (Smart Card) dapat digunakan juru medis untuk
mengetahui riwayat penyakit pasien yang data ke rumah sakit karena dalam kartu
tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya
robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan computer hasil
pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.
Boleh
diakui masyarakat masa kini tidak bisa lepas dari internet. Internet bisa
menguntungkan namun terkadang bisa juga merugikan. Empat puluh tahun sejak
ditemukan internet terus berevolusi.
Selain
mendapat keunggulan lebih cepat, lama penyimpanannya dan luas sebarannya tidak
dapat dipungkiri juga terdapat kelemahan dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, diantaranya lemah dari sisi keamanan, kelemahan terbesar
internet saat ini adalah kurang mapannya teknik manajemen jaringan. Itu
sebabnya, salah satu lembaga bernama National Science Foundation berambisi
dalam membuat perangkat manajemen jaringan terbaru. Dengan perangkat ini system
reboot, pengumpulan data dan tugas lainnya bisa dilakukan secara otomatis.
PENDAPAT SAYA.
MDGS merupakan gebrakan
dunia yang sangat bagus bagi di Negara di dunia ini menunjukkan kepedulian yang
tinggi terhdap kehidupan social. Dengan adanya MDGS ini diharapkan dapat
mengurangi maslah-masalah dalam suatu Negara dan menciptakan kehidupan yang
saling tolong-menolong.Disamping itu peran Teknologi Informasi juga sangat
diperlukan apabila MDGS membuat aspek Teknologi Informasi ini maju dapat
mengurangi masalah yang ada di dalam negeri sehingga menjadi contoh Negara lain
tidak dapat dipunggkiri masih sangat banyak peran IT dalam MDGS 2025.