Tugas 7
Mata Kuliah Teori Organisasi Umum 2
"Budaya,Kreativitas dan Inovasi"
Berikut Link nya :
https://www.slideshare.net/slideshow/embed_code/key/jJSMzhnqqsk7WY
Budaya,Kreativitas dan Inovasi
Read User's Comments0
Perkembangan Jaringan Telekomunikasi Indonesia vs Negara Lain
Melihat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dan maju di negara-negara yang ada di dunia, seperti negara-negara Eropa dan Amerika kini telah menjalar negara-negara ke Asia yaitu Jepang, China, Korea Selatan dan India. Semua ini memang tak lepas dari peran positif globalisasi dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga di negara Eropa Utara memiliki program belajar seumur hidup, pengembangan inovasi nasional, peningkatan investasi riset dan pengembangan serta pelaksanaan laboratorium masyarakat informasi di Eropa. Selain itu China juga menerapkan hal yang sama dalam mengelola negaranya yaitu mengoptimalkan peran teknologi informasi dalam pembangunan bahkan mengembangkan secara intens dalam program-program pendidikan. Pada akhirnya China mampu bersaing bahkan menjadi negara yang maju untuk bidang TIK.
Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki sekitar 17 ribu lebih
pulau (6 ribu pulau berpenduduk) yang tersebar dalam area geografis
1.919.440 km2. di satu sisi kondisi ini merupakan suatu
keuntungan yang besar bagi bangsa kita karena memiliki sumber daya yang
besar, baik secara demografis maupun geografis. Jumlah pulau yang
tersebar begitu banyak justru menjadi hambatan dalam proses pembangunan
dan pengembangan TIK. Aspek tingginya biaya menjadi salah satu faktor
penting sulitnya pembangunan dan pengembangan TIK hingga ke pelosok
negeri, sehingga fokus pembangunan lebih banyak dititikberatkan pada
wilayah-wilayah yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi seperti pulau
Jawa dan sebagian Sumatra.
Selain itu, perkembangan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di
Indonesia masih belum memadai. Jumlah sambungan telepon tetap baru 8,7
juta atau dengan tingkat teledensitas kurang dari 4 persen. Sementara
pemerintah menargetkan jumlah sambungan telepon per 100 penduduk sebesar
13% pada tahun 2009. Hal itu berkebalikan dengan penetrasi telepon
seluler yang telah mencapai 22,8%. Sampai saat ini terdapat sekitar 43
ribu desa atau 65% desa yang belum terjangkau oleh jaringan telepon.
Asumsi dari Internet world star yang
memprediksi dari jumlah penduduk Indonesia di tahun 2009 adalah sekitar
240 juta orang penetrasi internet diperkirakan hanya 10,4 persen.
Indonesia hanya menempati ranking ke-22 dari seluruh negara di Asia
Untuk 5 besar penetrasi internet di Asia adalah:
- Korea Selatan (77,3%)
- Jepang (74,0%)
- Hongkong (69,2%)
- Singapura (66,7%)
- Taiwan (65,9%)
Di sektor sumber daya manusia, jumlah perguruan tinggi (baik negeri
maupun swasta) yang melaksanakan program informatika/komputer berjumlah
476 perguruan tinggi, bidang komunikasi berjumlah 136 perguruan tinggi,
dengan lulusan per tahunnya sebanyak + 25.000 orang, dimana hal ini
masih jauh dari kebutuhan secara nasional. Kondisi ini didukung oleh
rata-rata partisipasi masyarakat dalam mengikuti pendidikan yang masih
rendah. Terutama untuk 7-12 tahun dan 13-15 tahun hanya mencapai angka
95,26% dan 82,09% bahkan untuk tingkat perguruan tinggi hanya mencapai
angka 13% (BPS, 2006).
Di lain sisi, Pemerintah menargetkan pada tahun 2010 seluruh desa dan
kecamatan di Tanah Air telah terhubung dengan infrastruktur telepon dan
internet. Pada tahun 2010 seluruh daerah perbatasan di tanah air juga
diharapkan dapat menerima siaran TVRI dan RRI. Sebelumnya menurut
Menteri Komunikasi dan Informasi (Kabinet Indonesia Bersatu I), Mohammad
Nuh mengatakan, total desa yang belum terjangkau jaringan
telekomunikasi sebanyak 31 ribu. Akhir tahun 2009, semua jaringan dapat
menjangkau seluruh desa. Menurutnya, untuk menyediakan jaringan
telekomunikasi tersebut disediakan anggaran sekitar Rp 2 triliun.
Setelah jaringan tersambung yang menjadi pemikiran ialah keterjangkauan
akses telekomunikasi bagi masyarakat desa. Sebab, dari akses internet
tersebut masyarakat bisa melakukan transaksi ekonomi. Seluruh desa di
Indonesia jumlahnya mencapai 72 ribu lebih yang ditargetkan memiliki
rumah pintar lengkap dengan semua fasilitas penunjangnya termasuk
jaringan internet.
Menurut saya mengenai perkembangan IT di negara Indonesia ini
dibandingkan dengan negara-negara yang maju, bahwa perkembangan IT di
Indonesia masih sangat rendah untuk masalah ini. Karena disebabkan oleh
negara Indonesia masih tergantung kepada negara jepang yang mempunya
teknologi yang lebih canggih daripada negara Indonesia, pengguna
teknologi IT masih sebagian belum merata dan membudaya di Indonesia,
masih rendahnya penduduk Indonesia yang masih kurang mengerti atau
belum memahami menggunakan teknologi IT. Oleh karena itu negara
Indonesia belum mampu produksi barang-barang elektronik dalam negeri
tetapi di Indonesia lebihnya produk-produk yang masuk produk buatan
negara lain, sehingga penduduk Indonesia dalam hal bidang teknologi
masih kurang sempurna atau kurang maju. Sehingga negara Indonesia
menduduki peringkat ke-22 mengenai masalah IT.
Sejarah , Perkembangan dan Akusisi PT Aqua Golden Missisipi
SEJARAH
Awal Pendirian
PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan
perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina di awal
tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan
Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi
mengalami diare yang disebabkan karena mengkonsumsi air yang tidak bersih.
Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat
tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah
disterilkan.
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam
kemasan Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang
di Polaris, sebuah perusahaan
AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan
bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari
bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta
pengisi air.
Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai
pabrik itu Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per
tahun. Tirto sempat ragu dengan nama Golden Mississippi yang meskipun cocok
dengan target pasarnya, ekspatriat,
namun terdengar asing di telinga orang Indonesia.Konsultannya, Eulindra Lim,
mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air
minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah
merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian,
produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran
950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika
itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Perkembangan dan akuisisi
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air)
yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri
(self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral alami
yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit
mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama yang memperbaiki sistem
distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door
to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua.
Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada
yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara konsisten menanjak
hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah di
tahun 1985.
Pada 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan,
Jawa Timur sebagai upaya
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun
kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml.
Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih
aman untuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada thaun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada thaun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Pasca Akuisisi
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di
PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %, sehingga Danone kemudian
menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan kemasan botol
kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
2002
Banjir besar yang melanda
Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk membantu masyarakat dan
juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut. Aqua menang
telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya Kesepakatan
Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.
2003
Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian
sebuah pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses
kerja perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for
Data Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).
2004
Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi
isi maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of
Fruit, jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan
orange-mango. Peluncuran produk ini awalnya ingin memperkuat posisi Aqua
sebagai produsen minuman. Sebenarnya AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral
biasa, namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di dalam
penjualannya tidak boleh dijemur seperti produk air mineral, namun harus
dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak
terlalu diperhatikan oleh konsumen dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak
Aqua.
Pada tahun 2004 Aqua melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal untuk
seluruh pabrik, depo dan termasuk kantor pusat
2005
Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, AQUA
memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone.
Mizone hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
2006-2008
Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo
oleh warga sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah
sampai Gubernur Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari
'penguasa' Banten maka Danone dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan atau
mundur dari pembuatan Pabrik di Serang.
Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone
mau membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga sekitar, karena
sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air Bersih bukannya hanya
sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justru
dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari 'keuntungan' pribadi.
2009
Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan
dari Pabrik Serang yang pembangunannya sementara ditunda. Danone meluncurkan
Mizone rasa Apple-Guava
2010
Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya. Perubahan tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga kemurnian alam.
Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya. Perubahan tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga kemurnian alam.
2011
Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.
Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.
Kewirausahaan Rahmat Gobel dalam Mengembangkan PT.Panasonic
Kewirausahaan
Rahmat Gobel dalam Mengembangkan PT.Panasonic
Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan merek
elektronik ternama Panasonic. Rahmat Gobel lahir di Jakarta, 3 September 1962.
Ia adalah generasi kedua dari keluarga Gobel untuk mengendalikan perusahaan
National Gobel yang sekarang bernama Panasonic Gobel Indonesia. Rahmat Gobel
juga menjadi Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronika Indonesia. Ia merupakan
anak Thayeb Mohammad Gobel. Thayeb Mohammad Gobel dikenal luas sebagai pelopor
industri elektronik Indonesia dengan mendirikan National Gobel pada Januari
1971. Ia mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan atas jasanya
mengembangkan industri elektronik di Indonesia.
Rahmat merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara
dan anak laki-laki tertua dari mendiang H Thayeb Mohammad Gobel (generasi
kedua). Masa studinya dari SD sampai SMA di Indonesia. Selepas SMA, Rahmat
melanjutkan studi sarjananya di Jepang. Ia menyelesaikan gelar sarjananya di
Universitas Chuo, Tokyo, Jepang pada 1987 dan kemudian dia menjalani praktek
kerja di Matsushita Group. Pada 1989 Rahmat Gobel kembali ke Indonesia dan
menduduki posisi Asisten Presiden Direktur PT National Gobel.Perusahaan ini
merupakan joint venture pertama antara pihak Jepang dengan Indonesia di bidang
manufaktur elektronika.
Namun, pada akhirnya ia juga yang menempati posisi
Presiden Direktur PT National Gobel (sekarang bernama PT. Panasonic Gobel). Ia
terus berupaya ‘mempertahankan’ perusahaan warisan ayahnya ini. Ia bukan saja
mengelola bisnisnya agar tetap bertahan di tengah masa krisis, namun juga
berusaha membangun perusahaan sekaligus membangun tempat kerja bagi banyak
orang.
Berawal pada 1970, Panasonic bekerjasama dengan
National Gobel dalam penjualan produk-produk perusahaan Jepang tersebut di
Indonesia. Sedangkan tahun 1980 nama National Gobel berubah menjadi Gobel
Dharma Nusantara dan di tahun 1991 berubah menjadi National Panasonic Gobel.
Dan akhirnya mulai 1 April 2004 berganti nama menjadi PT. Panasonic Gobel
Indonesia.
Berbekal filosofi pisang dari ayahnya dan filosofi
air dari Matsushita, rekan kerja ayahnya dan juga pendiri Panasonic Jepang,
Rahmat mampu menjalankan bisnis warisan itu dengan baik. Sehingga, akhirnya ia
mampu menciptakan berbagai produk yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan
pasar.
Sebagai contoh adalah industri baterai yang
dimiliki PT. Panasonic Gobel Battery Indonesia (PGBI). Sebagai produsen baterai
mangan, baterai lithium dan senter dengan brand Panasonic, Rahmat Gobel membawa
PGBI mengukir prestasi menjadi salah satu yang terbesar di antara keluarga
Panasonic Baterray Group yang tersebar di 14 negara. Hasil produksinya masuk
dalam pasar lokal maupun global pada lebih dari 60 negara. Sejak tahun 2002
(dari tahun berdiri 1972) PGBI telah mencapai kebebasan finansial dan menjadi
perusahaan dengan pinjaman nol.
Pendidikan yang telah ditempuh Rahmat, antara lain:
- Doktor Kehormatan dari Universitas Tokushoku, Tokyo, Jepang (2002)
- Sarjana Ilmu Perdagangan Internasional, Universitas Chuo, Tokyo, Jepang (1987)
Pengalaman Organisasi:
- Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Teknologi, dan Maritim
- Ketua Dewan Pelindung Komite Ekonomi Jepang-Indonesia (IJEC) Kadin
- Ketua Gabungan Elektronik (Gabel)
- Ketua Eksekutif Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat)
- Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ)
- Ketua Dewan Pelindung Masyarakat Gorontalo Lamahu
- Anggota Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia
- Ketua Yayasan Melati-Sakura
- Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada)
- Pelindung Yayasan Matsushita Gobel
- Pelindung Yayasan Anugrah Musik Indonesia
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
Perubahan dan Pengembangan Organisasi
berikut linknya
http://www.slideshare.net/shifaawaliyahliengling/pengembangan-dan-organisasi
STRATEGI PEMASARAN JCO 4P
STRATEGI PEMASARAN JCO 4P
J.CO dimiliki oleh Johnny Andrean, seorang
pemilik jaringan BreadTalk di Indonesia. J.CO diilhami dari donat USA. Johnny
yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan
menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada
mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi
ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada
bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Jadi, dengan demikian Johnny memutuskan untuk
mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat
dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna
sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada
mutu bahan baku dan proses produksi.
Sekembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan
sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai
donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai
donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia memulainya
di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat
sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi
dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap
dijual.
Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik
saat mencampurkan bahan-bahan, memasak dan membuat topping donat.
Satu-satunya tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat.
Yang juga menggunakan alat bantu cetakan.
Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor
dari USA. Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari
luar negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia
Baru. Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula.
Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica. Berdasarkan semua
inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di pasaran donat
Indonesia.
Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo
J.CO memiliki kemiripan dengan logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan
teliti, itu berbeda. Bentuk bulatnya boleh jadi sama, tapi itu bukanlah
sebuah trademark.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol
burung merak pada logo mereka. Merak ini menyimbolkan keindahan, kerapian,
kelembutan dan keabadian, keindahan dan kehalusan dicerminkan dari rasa dan
bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan konsumen yang
bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan donat
J.CO favorit mereka.
Masing-masing donat dinamai secara kreatif
berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu
keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk
donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat
dengan topping tiramisu.
Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan
J.CO Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk
mempersiapkan standar dan prosedur produksi, pemilihan bahan baku, memperbaiki
mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis.
4P, Product, Price, Place, dan Promotion. Product
adalah produk atau barang yang dijual pada store tersebut. Price adalah harga dari
barang yang dijual. Place adalah tempat dimana store tersebut secara fisik
berada. Dan Promotion adalah cara pemasaran produk yang dilakukan oleh store tersebut.Dengan
adanya 4P ini dkembangkan secara maksimal sehingga sangat menguntungkan bagi
pemilikstore jco.
Product & Price
Produk yang
dikeluarkan oleh jco sangat banyak dimulai dari minuman coffee,yoguart, soft drink
serta donatnya nya yang memiliki banyak tooping dan sangat menarik minat
konsumen untuk dicoba selain itu harga yang titawarkan cukup terjangkau dimulai
dari 7000-50.000.
Place
Tempat
yang memiliki fasilitas yang banyak dan nyaman membuat konsumennya betah untuk
berlama-lama stay di jco dan disediakan wifi dengan dekorasi tempat warna yang
bagus sehingga bagus untuk selfie khususnya bagi konsumen anak remaja.
Promotion
Website
yang dimiliki jco juga sebagai bagian promotionnya kita bisa liat menu dan list
harga dari product jco serta picture yang menarik dan jco mempunyai banyak
cabang di mall Indonesia .
Langganan:
Postingan (Atom)